PENGERTIAN
USAHA ECERAN/RITEL
Kata
Ritel berasal dari bahasa Perancis, “retailler”,
yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Menurut KBBI, Eceran berarti secara
satu-satu; sedikit-sedikit (tentang penjualan/pembelian barang); ketengan.
Usaha eceran/ritel\
Adalah semua kegiatan yangterlibat dalam
penjualan dan pembelian barang, jasa ataupun keduanya secara sedikit-sedikit
atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi,
keluarga, ataupun rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis (dijual
kembali).
Secara
gari besar, usaha ritel yang berfokus pada penjualan barang sehari-hariterbagi
dua, yaitu usaha ritel tradisional dan usaha ritel modern.
Ciri-ciri usaha ritel tradisional
sederhana :
1.
Tempatnya tidak terlalu luas
2.
Barang yang dijual tidak terlalu banyak jenisnya
3.
Sistem pengelolaan/manajemennya masih sederhana
4.
Tidak menawarkan kenyamanan berbelanja
5.
Masih ada proses tawar-menawar harga dengan
pedagang
6.
Produk yang dijual tidak dipajang terlalu terbuka
sehingga pelanggan tidak mengetahui apakah peritel memiliki barang yang dicari
atau tidak.
Sedangkan usaha ritel modern
adalah sebaliknya, yaitu :
1.
Menawarkan tempat yang luas
2.
Barang yang dijual banyak jenisnya
3.
Sistem manajemen terkelola dengan baik
4.
Menawarkan kenyamanan berbelanja
5.
Harga jual sudah tetap (fixed price) sehingga tidak ada proses tawar-menawar dan adanya
sistem swalayan/pelayanan mandiri
6.
Pemajangan produk pada rak terbuka sehingga
pelanggan bisa melihat, memilih, bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum
memutuskan untuk membeli.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN USAHA RITEL
Usaha ritel memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam kegiatannya. Kelebihan dan kekurangan usaha ritel, antara lain
sebagai berikut :
1.
Kelebihan usaha ritel
Kelebihan usaha ritel, antara lain :
a. Modal
yang digunakan cukup kecil, namun keuntungan yang diperoleh cukup besar.
b. Umumnya
lokasi usaha ritel strategis. Mereka mendekatkan tempat usahanya dengan tempat
berkumpulnya konsumen, seperti di dekat pemukiman penduduk, terminal bus, atau
kantor-kantor.
c. Hubungan
antara peritel dengan pelanggan cukup dekat, karena adanya komunikasi dua arah
antara pelanggan dengan peritel.
2.
Kekurangan usaha ritel
Kekurangan
usaha ritel, anatara lain :
a. Keahlian dalam mengelola toko ritel
bersekala kecil kurang diperhitungkan oleh peritel. Usaha ritel berskala kecil
terkadang dianggap hanyalah sebagai pendapatan tambahan sebagai pengisi waktu
luang, sehingga peritel kurang memperhatikan aspek pengelolan usahanya.
b. Administrasi (pembukuan) kurnag atau bahkan
tidak diperhatikan atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel, sehingga
terkadang uang/modalnya habis tidak terlacak.
c. Promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan
maksimal, sehingga ada usaha ritel yang tidak diketahui olah calon
pembei/pelanggan.
Sumber :
Membuka
Usaha Eceran/Ritel (untuk SMK dan MAK).Rozaniwati & Tata
Purwata.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA,2010
No comments:
Post a Comment