Salah
satu hal yang dikaitkan dengan penamilan adalah gaya berbusana. Cara berpakaian
menjadi penting ketika seseorang harus tempil di depan umum, bertemu dengan
orang banyak atau berhadapan dengan orang-orang tertentu yang punya kedudukan
penting atau disehani. Oleh karena itu “sikap orang yang akan ditemui” akan
banayk menentukan pakaian seperti apa yang layaknya dipilih. Selain itu ada
juga hal-hal yang juga tidak kalah penting dan perlu diperhatikan dalam
berbusana :
1. Ciri-ciri
fisik pribadi (bentu tubuh, warna kulit, bentuk wajah)
2. Situasi/acara
(formal/semi formal/santai)
3. Cuaca
dan suhu (janagn sampai anda kesan BPAG “Biar Panas Asal Gaya”)
4. Kebiasaan
atau budaya setempat.
1. Cara
berbusana
Semakin
seseorang mampu berbusana secara tepat dan serasi ia akan semakin dihargai dan
tentunya kepercayaan dirinya semakin meningkat. Sayangnya tidak semua orang
memiliki selera yang baik dalam berpakaian. Tidak semua orang juga peduli
dengan penampilannya. Kalian perlu memperhatikan tata cara berpakaian yang juga
bisa menjadi salah satu cerminan profesionalisme. Jangan berfikir bahawahanya
cara berbicara, cara berfikir atau cara bekerja kita saja yang diperhatikan
oleh para klien. Tanpa kita sadari, sangat mungkin konsumen memeperhatikan
bagaimana cara kita berbusana dan mulai membangun citra tertentu di benak
mereka, yang bisa saja positif tapi bisa juga negatif. Nah, citra negatif
itulah yang mesti kita hindari. Berikut ini beberapa tips praktis pemilihan
busana, yang mudah-mudahan bisa menjadi bahan acuan bagi kita semua.
a. Kenali
kepribadian kita
·
Pilih busana yang chic dan trendy tapi juga
mencerminkan karakter pribadi. Tentu saja kita perlu menyesuaikan pakaian
dengan aktivitas yang dilakukan, tapi jangan juga menggunakan pakaian yang
membuat kita sendiri menjadi gelisah karena tidak nyaman mengenakannya.
·
Jangan lupa untuk menyesuaikan busana
yang dipilih dengan warna kulit, bentuk wajah, dan bentuk tubuh.
b. Untuk
bekerja sehari-hari, sesuaikan busana dengan lingkingan kerja
·
Pastikan busana yang dipiih nyaman
untuk dikenakan tapi tidak menyalahi peraturan ditempat kerja
·
Kalaupun tidak ada peraturan tertulis,
tangkap citra yang ingin ditampilkan perusahaan. Cobalah menyesuaikan diri
karena kita merupakan bagian penting yang akan membawa citra perusahaan.
·
Supaya tidak salah kostum, kalau kalian
ragu bertanyalah pada bagian SDM bagaimana gaya berbusana di perusahaan kalian.
c. Kalau
kita banyak berinteraksi dengan konsumen, sesuaikan busana kita dengan gaya
konsumen yang akan dihadapi. Kalau konsumen lebih suka bergaya semi formal atau
cenderung informal, jangan gunakan setelan yang terlalu formal karena justru
akan mengesankan ada jarak antara kita dan klien. Oleh karena itu,
pandai-pandailah mencari informasi tentang konsumen kalian. Kalau kalian tidak
cukup memiliki informasi, pilih yang kira-kira netral atau bisa segera kalian
sesuaikan.
d. Memiliki
koleksi pakaian dengan warna-warna aman.
Sering
kali kita tidak memiliki cukup informasi tentang gaya busan seperti apa yang
bisa diterima konsumen atau rekan bisnis, sehingga kita perlu memiliki koleksi
busana yag netral untuk segala suasana. Warna-warna dasar yang wajib dimiliki
adalah biru tua (navy blue), hitam,
putih, coklat, abu-abu tua (charcoal grey)
dan coklat kehijauan (khaki). Pilih
setelan dengan warna-warna itu, baru tambahkan warna cerah atau terang sebagai
pelengkap. Warna-warna yang pantang untuk dipadukan antara lain coklat dengan
biru, ungu dengan merah.
e. Sepatu
dan tas merupakan pelengkap yang pasti diperlukan untuk bekerja.
·
Memiliki minimal dua pasang sepatu
kerja, warna hitam dan coklat tua. Untuk wanita, sepatu warna krem sedikit
kecoklatan (beige) juga bisa
digunakan.
·
Pilih bahan dari kulit agar ahan lama,
nyaman dipakai, dan tamilannya cukup baik.
·
Untuk wanita, tinggi hak sepatu yang
baik kira-kira 1,5-2 inci dan jangan menyulitkan kita berjalan.
·
Sepatu mesti bersih dan warnanya tidak
kusam. Dalam petemuan dengan klien atau acara formal lainnya, jangan kedapatan
kalian lepas sepatu.
·
Selain itu, memlih tas kerja berwarna
netral seperti hitam, coklat, atau krem kecoklatan (beige) agar mudah dipadu padankan dengan beragam warna pakaian.
f. Kalau
kita dengan rekan kerja lain mewakili perusahaan untu suatu aktivitas,
janganlupa untuk menjaga agar penampilan tim kita tampak serasi. Misalnya,
seperti apakah mau bergaya busana formal atau semi formal, apakah akan
berkemeja lengan panjang atau lengan pendek, apakah akan mengenakan dasi atau
tidak.
2. Yang
harus dihindari
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari
di lingkungan kerja formal dalam pemilihan pakaian.
a. Pakaian
Hindarilah
jeans, T-shirt, busana berbahan tipis
atau ketat, rok yang terlalu pendek, busana luar yang tidak berlengan, hanya
berkerah halter atau bertali pundak,
baju atau blus luar model “kemben”, legging,
celana ¾ , celana berbahan spandex,
celana hipster dengan blus yang
terlalu pendek.
b. Motif
atau corak pada pakaian
Hindarilah
kata-kata, logo, atau gambar yang potensial memancing rasa antipati.
c. Alas
kaki
Hindari
sepatu sandal atau sepatu tali terbukka,
boot, sepatu olahraga, selop.
d. Perhiasan
Hindari
body piercing, cincin yang terlalu
banyak, jam tangan yang kelonggaran, gelang yang bergemerincing, anting
panjang.
e. Riasan
Hindari
eyeshadow biru, cat kuku bercorak
atau dengan glitter.
f. Wewangian
(parfum, hair spray)
Hindari
wewangian yang baunya terlalu kuat. Jangan lupa, mungkin saja rekan atau
konsumen kalian punya alergi terhadap bau yang menyengat.
Namun demikian ada juga lingkungan kerja
yang ingin memberi ciri khas tertentu sehingga aturan di atas tidak lagi
mengikat, misalnya perusahaan periklanan dan creative agency yang barangkali ingin memunculkan kesan dinamis
dengan gaya busana yang cenderung informal.
Mode selalu berubah, bisa jadi standar
busana kantor juga berubah. Oleh karena itu, kembangkan terus kepekaan kalian
dalam berpakaian. Kunjungi toko-toko yang menjual pakaian kerja dan perhatikan
busana yang digunakan pada manekin. Jangan lupa, tanyakan pada atasan atau
Bagian SDM perusahaan kalian, seperti apa tata ara berpakaian yang dikehendaki
perusahaan.
Sumber
:
Melakasanakan
Pelayanan prima (Service Excellent).Bekasi:PT
GALAXY PUSPA MEGA,2009
No comments:
Post a Comment