Faktor kecenderungan adalah faktor yang
meningkatkan risiko anda mendapatkan suatu penyakit tertentu. Ada banyak
kondisi yang meningkatkan resiko diabetes.
Faktor-faktor kecenderungan
diabetes
|
·
Keturunan
·
Kegemukan
(obesitas)
·
Usia
·
Jenis
kelamin
·
Kehamilan
·
Infeksi
virus
·
Cedera
pada pankreas
·
Stres
·
Gaya
hidup yang tidak aktif
|
Ketrunan
Orang yang bertalian darah dengan orang
yang mengidap diabetes lebih cenderung mengidap penyakiy ini ketimbang mereka
yang tidak memilikinya di dalam keluarga. Risikonya tergantung pada jumlah
anggota yang memiliki diabetes. Semakin banyak jumlah sanak saudara yang
mengidap diabetes, semakin tinggi risikonya. Ada risiko 5% bagi anda untuk
mengidap diabetes jika orangtua atau saudara anda mengidap diabetes. Risikonya
bisa meningkat 50% jika anda kelebihan berat badan.
Kegemukan
Hampir 80% urang yang terjangkit diabetes
pada usia lanjut biasanya kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan
meningkatkan kebutuhan tubuh akan insulin. Orang dewasa yang kegemukan memiliki
sel-sel lemak yang lebih besar pada tubuh mereka. Diyakini bahwa sel-sel lemak
yang lebih besar tidak meespon insulin dengan baik. Gejala-gejala diabetes mungkin bisa menghilang seiring
menurunya berat badan.
Usia
Risiko diabetes meningkat sejalan
bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun, karena jumlah sel-sel beta
dalam pankreas yang memproduksi insulin menurun seiring bertambahnya umur.
Jenis kelamin
Baik pria maupun wanita memiliki risiko
yang sama besar untuk mengidap diabetes sampai usia dewasa awal. Setelah usia
30 tahun, wanita memiliki risiko yang tinggi dibanding pria. Wanita yang
terkena diabetes selama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi utuk terjangkit
diabetes Tipe II pada usia lanjut.
Infeksi virus
Beberapa virus bisa merusak sel-sel beta di
dalam pankreas dan karenanya mneyebabkan diabetes.
Cedera pada pankreas
Kecelakaan atau cedera yng merusak pankreas
juga bisa merusak sel-sel beta, dan karenanya menyebabkan diabetes.
Stres
Beberapa hormon yng dilepaskan selama stres
bisa menghambat efek insulin atas
sel-sel, dan karenanya menyebabkan diabetes.
Gaya hidup yan tidak aktif
Beberapa peneliti dewasa ini telah
menunjukan bahwa prang yang memilik gaya hidup kurang aktif lebih mungkin
terkena diabetes dibanding mereka yang hidupnya aktif. Diyakini bahwa olahraga
dan aktivitas fisik meningkatkan penaruh insulin atas sel-sel.
Sumber :
Diabetes.dr. Savitri Ramaiah.Jakarta:PT
BUNA ILMU POPULER (Kelompok Gramedia),2006
No comments:
Post a Comment