Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran
Informasi
merupakan bahan dasar pengembangan keputusan dalam kegiatan pemasaran.
Informasi bagi usaha ritel dikelola dengan mudah, sederhana dan informal,
sehingga usaha ritel sering tidak memiliki unit kerja yang mengelola informasi
dalam proses pengumpulan bahan baku, pengolahan maupun proses distribusi.
Semakin besar dan rumit perusahaan, ditambah dengan meningkatnya persaingan dan
perubahan lingkungan, kebutuhan akan sistem informasi yang lebihh formal dan
sistematis akan semakin meningkat.
Informasi
adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna,
yaitu berupa pengetahuan atau keterangan yang ditunjuk bagi penerima dalam
pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau masa yang akan datang. Pelaku/pemasar
ritel membutuhkan informasi untk membantu mereka dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1.
Siapakah yang merupakan kelompok pelanggan sasaran
untuk suaha ini?
2. Dimanakah
sebaiknya lokasi usaha ritel?
3. Pada jam
berapa/kapan toko atau tempat usaha lain beroprasi?
4. Apa yang
harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan berbagai produk barang dan jasa?
5. Berapa
harga yang akan ditetapkan pada tiap produk?
6. Kapan dan
di mana produk dan jasa baru sebaiknya ditawarkan?
7. Layanan
seperti apakah yang diharapkan pelanggan?
Informasi
yang digunakan untuk mengambil keputusan pemasaran, hendaknya tidak dibuat
secara kebetulan berdasarkan perasaan atu intuisi. Untuk memperoleh informasi
yang berguna, hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data, kemudian
mengolahnya sesuai kebutuhan sehingga menjadi informasi, selanjutnya menyajikan
hasilnya kepada si pembuayt keputusan pemasaran. Informasi yang dihasilkan dari
data-data tersebut lebih terarah karena data-data tersebut telah diolah
(dikumpulkan, dipilah, dianalisis, dan dievaluasi) sesuai dengan kebutuhan.
Sistem
informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang diperlukan dengan segera dan akurat kepada si pembuat keputusan
pemasaran. Sistem informasi pemasaran dapat diolah dari :
1. Data internal
Informasi utama yang diperlukan dalam
sistem informasi pemasaran adalah informasi diri data internal perusahaan yang
meliputi data penjualan, persedian, pesanan, utang, piutang, dan sebagainya,
atau dengan kata lain, data internal siperoleh dari data dalam jaringan
perusahaan.
Data internal biasanya dapat diakses lebih
cepat dan mudah daripada sumber informasi lain, sehingga informasi terbaru
dapat diperoleh setiap diperlukan.
2. Intelejen pemasaran
Menurut Kotler (2006), interjen pemasaran
merupakan kumpulen dan analisis sistematis dari informasi yang tersedia secara
umum mengenai pesaing dan perkembangan di pasar. Sistem intelejen pasaran dapat
didefinisikan sebagai prosedur dan sumber yang digunakan perusahan untuk
mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkunan perusahaan. Sumber
informasi yang didapatkan meliputi :
a.
Tenaga penjualan
b.
Perantara (distributor)
c.
Informasi pemasok di luar perusahaan
d.
Pusat informasi pemasaran
3. Riset pemasaran
Di samping informasi internal maupun
eksternal (intelejen pemasaran), perusahaan juga melaukan kegiatan khusus dalam
menghadapi masalah meupun peluang yang dihadapinya. Riset pemasaran merupakan
desain, kumpulan analisis dan laporan sistematis tentang data yang berhubungan
dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi sebuah organisasi. Perusahaan
dapat melakuan survei, pengujian pasar atau produk, peramalan, penjualan,
menguji efeketivitas periklanan dengan suatu penelitian pemasaran.
Menurut Kotler (2008), riset pemasaran
terdiri dari empat proses, yaitu mendefinisikan masalah dan tujuan riset,
mengembangkan rencana riset, mengimplementasikan rencana riset, serta
menerjemahkan dan melaporkan hasil tujuan riset. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan bagan proses riset pemasaran berikut :
Mendefinisikan masalah
dan tujuan riset
|
Mengembangkan rencana
riset untuk mengumpulkan informasi
|
Mengimplementasikan
rencana riset mengumpulkan dan menganalisis data
|
Menerjemahkan dan
melaporkan hasil tujuan
|
a.
Mendefinisikan masalah dan tujuan riset
Mendefinisikan
masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap tersulit dalam proses riset.
Manajer merupakan orang yang paling memahami keputusan tentang informasi mana
yang diperlukan, periset adalah orang yang palig memahami riset pemasaran dan
cara memperoleh informasi. Manajer dan periset haru sepakat dalam menetapkan
masalah dan tujuan dilaukan riset. Setelah masalah didefinisikan dengan cermat,
selanjutnya adalah menetapkan tujuan riset. Pernyataan masalah dan tujuan riset
akan memandu keseluruhan riset. Manajer dan periset harus menulis pernyataan
tersebut untuk memastikan bahwa mereka menepakati tujuan dan hasil yang
diharapkan dari riset tersebut.
b.
Mengembangkan rencana riset
Setelah
masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi
tepat yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi, dan
mempresentasikan rencana kepada pihak menejemen. Rencana riset memuat segala
hal yang diperlukan dalam pelaksanaan riset.
c.
Mengimplementasikan rencana riset
Selanjutnya
periset menerapkan rencana pemasaran kedalam tindakan nyata. Penerapan rencana
riset meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi.
Fase pengumpulan data riset bisanya merupakan fase termahal dan paling sering
terjadi kesalahan. Periset harus cermat mengamati dan memastikan bahwa rencana
itu diimplementasikan dengan benar. Periset sering juga harus memproses dan
menganalisis data yng terkumpul untuk mengisolasi informasi dan penemuan
penting.
d.
Menerjemahkan dan melaporkan penemuan
Sekarang
periset harus menerjemahkan penemuan dan menarik kesimpuan serta melaporkan penemuan
tersebut kepada manajemen. Data yang disajikan haruslah apa adanya, tidak
dilebih-lebihkan apalagi dikurangi untuk menyenangkan hati manajer. Periset
harus menampilkan penemuan penting yang berguna dalam keputusan besar yang
dihadapi manajemen.
Sumber :
Membuka
Usaha Eceran/Ritel (untuk SMK dan MAK).Rozaniwati & Tata
Purwata.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA,2010
No comments:
Post a Comment