Saturday, February 7, 2015

USAHA ECERAN/RITEL



PENGERTIAN USAHA ECERAN/RITEL
          Kata Ritel berasal dari bahasa Perancis, “retailler”, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Menurut KBBI, Eceran berarti secara satu-satu; sedikit-sedikit (tentang penjualan/pembelian barang); ketengan. Usaha eceran/ritel\
 Adalah semua kegiatan yangterlibat dalam penjualan dan pembelian barang, jasa ataupun keduanya secara sedikit-sedikit atau satu-satu langsung kepada konsumen akhir untuk keperluan konsumsi pribadi, keluarga, ataupun rumah tangga dan bukan untuk keperluan bisnis (dijual kembali).
          Secara gari besar, usaha ritel yang berfokus pada penjualan barang sehari-hariterbagi dua, yaitu usaha ritel tradisional dan usaha ritel modern.
Ciri-ciri usaha ritel tradisional sederhana :
1.     Tempatnya tidak terlalu luas
2.    Barang yang dijual tidak terlalu banyak jenisnya
3.    Sistem pengelolaan/manajemennya masih sederhana
4.    Tidak menawarkan kenyamanan berbelanja
5.    Masih ada proses tawar-menawar harga dengan pedagang
6.    Produk yang dijual tidak dipajang terlalu terbuka sehingga pelanggan tidak mengetahui apakah peritel memiliki barang yang dicari atau tidak.

Sedangkan usaha ritel modern adalah sebaliknya, yaitu :
1.     Menawarkan tempat yang luas
2.    Barang yang dijual banyak jenisnya
3.    Sistem manajemen terkelola dengan baik
4.    Menawarkan kenyamanan berbelanja
5.    Harga jual sudah tetap (fixed price) sehingga tidak ada proses tawar-menawar dan adanya sistem swalayan/pelayanan mandiri
6.    Pemajangan produk pada rak terbuka sehingga pelanggan bisa melihat, memilih, bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli.






KELEBIHAN DAN KEKURANGAN USAHA RITEL
      Usaha ritel memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kegiatannya. Kelebihan dan kekurangan usaha ritel, antara lain sebagai berikut :
1.     Kelebihan usaha ritel
Kelebihan usaha ritel, antara lain :
a.  Modal yang digunakan cukup kecil, namun keuntungan yang diperoleh cukup besar.
b.  Umumnya lokasi usaha ritel strategis. Mereka mendekatkan tempat usahanya dengan tempat berkumpulnya konsumen, seperti di dekat pemukiman penduduk, terminal bus, atau kantor-kantor.
c.  Hubungan antara peritel dengan pelanggan cukup dekat, karena adanya komunikasi dua arah antara pelanggan dengan peritel.

2.    Kekurangan usaha ritel
Kekurangan usaha ritel, anatara lain :
a.  Keahlian dalam mengelola toko ritel bersekala kecil kurang diperhitungkan oleh peritel. Usaha ritel berskala kecil terkadang dianggap hanyalah sebagai pendapatan tambahan sebagai pengisi waktu luang, sehingga peritel kurang memperhatikan aspek pengelolan usahanya.
b.  Administrasi (pembukuan) kurnag atau bahkan tidak diperhatikan atau bahkan tidak diperhatikan oleh peritel, sehingga terkadang uang/modalnya habis tidak terlacak.
c.  Promosi usaha tidak dapat dilakukan dengan maksimal, sehingga ada usaha ritel yang tidak diketahui olah calon pembei/pelanggan.


Sumber :
Membuka Usaha Eceran/Ritel (untuk SMK dan MAK).Rozaniwati & Tata Purwata.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA,2010

No comments:

Post a Comment