Saturday, February 14, 2015

Percaya Mbah Dukun , No Way !



       Fenomena perdukunan begitu banyak tersebar di berbagai macam nama dan embel-embel yang di rancang untuk memikat para pelanggannya ,baik mereka yang ingin minta kesembuhan ,cepat jafi jutawan , cepat dapat jodoh,ingin dagangan laris dan menang dari pesaingnya ,awet muda ,selalu di sayang suami ,dan berbagai macam keinginan-keinginan duniawi yang mereka dambakan.
      Ironis memang , di zaman modrn yang serba canggih dan pemikiran manusia yang selalu rasionalis ,masih banyak pelanggan-pelanggan dukun dari kaum pejabat hingga abang becak yang menunjukan kepercayaan mereka terhadap " Kesaktian Dukun " .
 Oleh karena itu ,pada kesempatan ini ,kami menganggap penting untuk mengupas permasalahan ini ,bukan hanya masalah rasional ,namun lebih dari itu ,menurut kacamata islam bagaimanakah hukum mempercayai dukun . Semoga bermanfaat.

Pengertian dukun dan hukum perbuatan mereka

      Al-Lajnah ad-Daimah (komite fatwa ulama Arab Saudi) memberikan fatwa tentang pengertian dukun sebagai berikut , " Orang yang mengaku mengetahui perkara yang gaib atau mengetahui apa yang ada di dalam hati, yang demikian itu kebanyakan terjadi dari orang yang memikirkan bintang guna mengetahui kejadian-kejadian atau meminta bantuan para pencuri pendengaran (dari langit) dari para setan, dan yang semisal dengan mereka ,seperti orang yang menulis di pasir dan melihat pada cangkir atau pada telapak tangan ,demikian juga orang yang membuka buku dengan klaim bahwa mereka dapat mengetahui perkara gaib dengan cara seperti itu .Adapun konsekuensi dari perbuatan mereka adalah kekufuran ,karena dia menganggap berserikat dengan Allah dalam sifat dari sifat-sifat Nya yang khusus Nya ,yaitu mengetahui perkara gaib . Allah berfirman  di surah (QS. an-Naml [27]: 65).

Fakta dukun?
      Keberadaan dukun merupakan musibah yang besar terutama bagi kaum kalangan orang awam yang sepengetahuannya tentang agama sedikit,karena keberadaan dukun terkadang dianggap solusi bagi permasalahn yang tengah mereka hadapi . Hal ini dapat kita ketahui dari silih bergantinya pengunjung baik dari kalangan bawah sampai kalangan atas pada tempat-tempat yang menawarkan jasa perdukunan. Terlebih dengan dukungan teknologi yang serba canggih untuk bisa mengakses tawaran-tawaran yang menggiurkan dari para dukun ,seperti televisi ,radio,internet,handphone dan lain-lain .
      Memang terkadang presepsi para dukun dianggap sesuai dengan kenyataan atau fakta yang ada. Namun, ketahuilah -semoga Allah selalu membimbing anda ke ke jalan yang benar-bahwa realistisnya mereka selalu dikaitkan kejadian dengan mencocok-cocokannya atau jika memang ada benarnya ,maka  itu hanyalah satu dari sekian banyak kedustaannya . Dari Aisyah radiallahuanha dia berkata , " Manusia bertanya kepada Rasulullah tentang dukun ,maka Rasulullah bersabda : 'sesungguhnya mereka tidak bisa apa-apa.'Lalu mereka bertanya lagi ,'Wahai Rasulullah ,sesungguhnya mereka mengucapkan sesuatu dan benar mereka ( sesuai dengan kenyataan ) .' Lalu Rasulullah bersabda,' itu adalah sebuah kalimat dari kebenaran yang dicuri jin lalu dia menyampaikan pada telinga walinya (dukun) seperti berkoteknya ayam ,lalu jin itu mencampuri kalimat yang benar itu dengan lebih dr seratus kedustaan.' " (HR. Bukhari : 5429,5859,7122 dan Muslim : 2228 )

Bolehkah mempercayai Mbah Dukun ?

      Setelah mereka mengetahui kedustaan para dukun,maka percaya kepada mereka merupakan sebuah kekonyolan yang sepantasnya untuk ditinggalkan . Terlebih lagi ,telah datang larangab keras dan ancaman dari Rasulullah  ash-Shadiqul Mashduq (yang pasti sebenarnya dan wajib di benarkan ) .
 Dalam hal mendatangi dukun atau 'arraf terdapat empat perincian sebagai berikut :
-Pertama : Hanya sekedar bertanya kepadanya ,maka ini adalah haram ,bahkan masuk dalam hadist tidak di terima shalatnya selama empat puluh hari.
-Kedua: Bertanya dan mempercayai ucapannya, maka ini adalah kekufuran ,dan masuk dalam hadist Abu Hurairah .
-Ketiga : Bertanya untuk mengklarifikasikan ,apakah dia jujur ataukah dusta? tidak untuk mengambil perkataannya ,maka yang seprti ini tidak mengapa dan tidak masuk dalam ancaman . ( Lihat HR. Bukhari ,kitab Jihad bab ke -178 no .3055)
-Keempat : Bertanya untuk memperlihatkan kelemahannya dan kedustaannya ,maka ini disyariatkan bagi yang mampu bahkan terkadang sampai derajat wajib . (al-Qaulul Muhfid Syarah Kitab at-Tauhid 1/533-534)

Apa kewajiban kita?
      Rasulullah bersabda , "Barang siapa yang mengetahui kemungkaran hendaknya dia mengubahnya dengan tangannya,jika tidak mampu maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman ." (HR. Muslim Kitabul Iman:177)
 Berangkat dari hadist di atas ,maka kewajiban kita adalah mengingkarinya semampu kita . Bagi mereka yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan seperti waliyyul amri dan semisal mereka,maka wajib untuk mengingkarinya dengan kekuatannya seperti menghukum para dukun,dan membuat jera setiap orang yang ta'awun (tolong-menolong) dengannya.
 Adapun kemampuannya hanya dengan lisan seperti para alim ulama maka hendaknya ia menyampaikan ilmu tentang permasalahn ini,dengan menjelaskan kepada manusia bahwa itu adalah perbuatan haram ,dan tidak ada manfaatnya sedikitpun bahkan membawa petaka.
 Adapun bagi orang-orang awam minimalnya adalah mengingkarinya dengan hatinya ,ia tidak rela dengan adanya perbuatan tersebut ,dan membenci perbuatan dan pelakunya.
 Dan mudah-mudahan Allah menjauhkan kita dari fitnah ini ,dan menampakkan kebatilan serta menghukum para dukun dan pembantu-pembantunya dari kalangan jin yang terkutuk.

-Abu 'Imran
(Buletin Al-Furqoon ,Tahun ke -7 , Volume 1 No. 1)

No comments:

Post a Comment