Saturday, February 14, 2015

SISTEM INFORMASI PEMASARAN - Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran


Menilai Kebutuhan Informasi Pemasaran
    Informasi merupakan bahan dasar pengembangan keputusan dalam kegiatan pemasaran. Informasi bagi usaha ritel dikelola dengan mudah, sederhana dan informal, sehingga usaha ritel sering tidak memiliki unit kerja yang mengelola informasi dalam proses pengumpulan bahan baku, pengolahan maupun proses distribusi. Semakin besar dan rumit perusahaan, ditambah dengan meningkatnya persaingan dan perubahan lingkungan, kebutuhan akan sistem informasi yang lebihh formal dan sistematis akan semakin meningkat.
    Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna, yaitu berupa pengetahuan atau keterangan yang ditunjuk bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau masa yang akan datang. Pelaku/pemasar ritel membutuhkan informasi untk membantu mereka dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1.   Siapakah yang merupakan kelompok pelanggan sasaran untuk suaha ini?
2.  Dimanakah sebaiknya lokasi usaha ritel?
3.  Pada jam berapa/kapan toko atau tempat usaha lain beroprasi?
4.  Apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan berbagai produk barang dan jasa?
5.  Berapa harga yang akan ditetapkan pada tiap produk?
6.  Kapan dan di mana produk dan jasa baru sebaiknya ditawarkan?
7.  Layanan seperti apakah yang diharapkan pelanggan?

    Informasi yang digunakan untuk mengambil keputusan pemasaran, hendaknya tidak dibuat secara kebetulan berdasarkan perasaan atu intuisi. Untuk memperoleh informasi yang berguna, hal pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sesuai kebutuhan sehingga menjadi informasi, selanjutnya menyajikan hasilnya kepada si pembuayt keputusan pemasaran. Informasi yang dihasilkan dari data-data tersebut lebih terarah karena data-data tersebut telah diolah (dikumpulkan, dipilah, dianalisis, dan dievaluasi) sesuai dengan kebutuhan.
    Sistem informasi pemasaran terdiri dari orang, peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang diperlukan dengan segera dan akurat kepada si pembuat keputusan pemasaran. Sistem informasi pemasaran dapat diolah dari :
1. Data internal
     Informasi utama yang diperlukan dalam sistem informasi pemasaran adalah informasi diri data internal perusahaan yang meliputi data penjualan, persedian, pesanan, utang, piutang, dan sebagainya, atau dengan kata lain, data internal siperoleh dari data dalam jaringan perusahaan.
     Data internal biasanya dapat diakses lebih cepat dan mudah daripada sumber informasi lain, sehingga informasi terbaru dapat diperoleh setiap diperlukan.
2. Intelejen pemasaran
     Menurut Kotler (2006), interjen pemasaran merupakan kumpulen dan analisis sistematis dari informasi yang tersedia secara umum mengenai pesaing dan perkembangan di pasar. Sistem intelejen pasaran dapat didefinisikan sebagai prosedur dan sumber yang digunakan perusahan untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkunan perusahaan. Sumber informasi yang didapatkan meliputi :
a.    Tenaga penjualan
b.    Perantara (distributor)
c.    Informasi pemasok di luar perusahaan
d.    Pusat informasi pemasaran
3. Riset pemasaran
     Di samping informasi internal maupun eksternal (intelejen pemasaran), perusahaan juga melaukan kegiatan khusus dalam menghadapi masalah meupun peluang yang dihadapinya. Riset pemasaran merupakan desain, kumpulan analisis dan laporan sistematis tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi sebuah organisasi. Perusahaan dapat melakuan survei, pengujian pasar atau produk, peramalan, penjualan, menguji efeketivitas periklanan dengan suatu penelitian pemasaran.
     Menurut Kotler (2008), riset pemasaran terdiri dari empat proses, yaitu mendefinisikan masalah dan tujuan riset, mengembangkan rencana riset, mengimplementasikan rencana riset, serta menerjemahkan dan melaporkan hasil tujuan riset. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan proses riset pemasaran berikut :
Mendefinisikan masalah dan tujuan riset

Mengembangkan rencana riset untuk mengumpulkan informasi

Mengimplementasikan rencana riset mengumpulkan dan menganalisis data

Menerjemahkan dan melaporkan hasil tujuan

a.    Mendefinisikan masalah dan tujuan riset
Mendefinisikan masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap tersulit dalam proses riset. Manajer merupakan orang yang paling memahami keputusan tentang informasi mana yang diperlukan, periset adalah orang yang palig memahami riset pemasaran dan cara memperoleh informasi. Manajer dan periset haru sepakat dalam menetapkan masalah dan tujuan dilaukan riset. Setelah masalah didefinisikan dengan cermat, selanjutnya adalah menetapkan tujuan riset. Pernyataan masalah dan tujuan riset akan memandu keseluruhan riset. Manajer dan periset harus menulis pernyataan tersebut untuk memastikan bahwa mereka menepakati tujuan dan hasil yang diharapkan dari riset tersebut.

b.    Mengembangkan rencana riset
Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi tepat yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi, dan mempresentasikan rencana kepada pihak menejemen. Rencana riset memuat segala hal yang diperlukan dalam pelaksanaan riset.

c.    Mengimplementasikan rencana riset
Selanjutnya periset menerapkan rencana pemasaran kedalam tindakan nyata. Penerapan rencana riset meliputi kegiatan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi. Fase pengumpulan data riset bisanya merupakan fase termahal dan paling sering terjadi kesalahan. Periset harus cermat mengamati dan memastikan bahwa rencana itu diimplementasikan dengan benar. Periset sering juga harus memproses dan menganalisis data yng terkumpul untuk mengisolasi informasi dan penemuan penting.

d.    Menerjemahkan dan melaporkan penemuan
Sekarang periset harus menerjemahkan penemuan dan menarik kesimpuan serta melaporkan penemuan tersebut kepada manajemen. Data yang disajikan haruslah apa adanya, tidak dilebih-lebihkan apalagi dikurangi untuk menyenangkan hati manajer. Periset harus menampilkan penemuan penting yang berguna dalam keputusan besar yang dihadapi manajemen.



Sumber :
Membuka Usaha Eceran/Ritel (untuk SMK dan MAK).Rozaniwati & Tata Purwata.Jakarta:PENERBIT ERLANGGA,2010

No comments:

Post a Comment