Tuesday, February 3, 2015

MELAKSANAKAN PELAYANAN PRIMA (Service Excellent) : CARA BERPAKAIAN



     Salah satu hal yang dikaitkan dengan penamilan adalah gaya berbusana. Cara berpakaian menjadi penting ketika seseorang harus tempil di depan umum, bertemu dengan orang banyak atau berhadapan dengan orang-orang tertentu yang punya kedudukan penting atau disehani. Oleh karena itu “sikap orang yang akan ditemui” akan banayk menentukan pakaian seperti apa yang layaknya dipilih. Selain itu ada juga hal-hal yang juga tidak kalah penting dan perlu diperhatikan dalam berbusana :
1.   Ciri-ciri fisik pribadi (bentu tubuh, warna kulit, bentuk wajah)
2.  Situasi/acara (formal/semi formal/santai)
3.  Cuaca dan suhu (janagn sampai anda kesan BPAG “Biar Panas Asal Gaya”)
4.  Kebiasaan atau budaya setempat.

1.     Cara berbusana
     Semakin seseorang mampu berbusana secara tepat dan serasi ia akan semakin dihargai dan tentunya kepercayaan dirinya semakin meningkat. Sayangnya tidak semua orang memiliki selera yang baik dalam berpakaian. Tidak semua orang juga peduli dengan penampilannya. Kalian perlu memperhatikan tata cara berpakaian yang juga bisa menjadi salah satu cerminan profesionalisme. Jangan berfikir bahawahanya cara berbicara, cara berfikir atau cara bekerja kita saja yang diperhatikan oleh para klien. Tanpa kita sadari, sangat mungkin konsumen memeperhatikan bagaimana cara kita berbusana dan mulai membangun citra tertentu di benak mereka, yang bisa saja positif tapi bisa juga negatif. Nah, citra negatif itulah yang mesti kita hindari. Berikut ini beberapa tips praktis pemilihan busana, yang mudah-mudahan bisa menjadi bahan acuan bagi kita semua.
a.  Kenali kepribadian kita
·         Pilih busana yang chic dan trendy tapi juga mencerminkan karakter pribadi. Tentu saja kita perlu menyesuaikan pakaian dengan aktivitas yang dilakukan, tapi jangan juga menggunakan pakaian yang membuat kita sendiri menjadi gelisah karena tidak nyaman mengenakannya.
·         Jangan lupa untuk menyesuaikan busana yang dipilih dengan warna kulit, bentuk wajah, dan bentuk tubuh.
b.  Untuk bekerja sehari-hari, sesuaikan busana dengan lingkingan kerja
·         Pastikan busana yang dipiih nyaman untuk dikenakan tapi tidak menyalahi peraturan ditempat kerja
·         Kalaupun tidak ada peraturan tertulis, tangkap citra yang ingin ditampilkan perusahaan. Cobalah menyesuaikan diri karena kita merupakan bagian penting yang akan membawa citra perusahaan.
·         Supaya tidak salah kostum, kalau kalian ragu bertanyalah pada bagian SDM bagaimana gaya berbusana di perusahaan kalian.
c.  Kalau kita banyak berinteraksi dengan konsumen, sesuaikan busana kita dengan gaya konsumen yang akan dihadapi. Kalau konsumen lebih suka bergaya semi formal atau cenderung informal, jangan gunakan setelan yang terlalu formal karena justru akan mengesankan ada jarak antara kita dan klien. Oleh karena itu, pandai-pandailah mencari informasi tentang konsumen kalian. Kalau kalian tidak cukup memiliki informasi, pilih yang kira-kira netral atau bisa segera kalian sesuaikan.
d.  Memiliki koleksi pakaian dengan warna-warna aman.
Sering kali kita tidak memiliki cukup informasi tentang gaya busan seperti apa yang bisa diterima konsumen atau rekan bisnis, sehingga kita perlu memiliki koleksi busana yag netral untuk segala suasana. Warna-warna dasar yang wajib dimiliki adalah biru tua (navy blue), hitam, putih, coklat, abu-abu tua (charcoal grey) dan coklat kehijauan (khaki). Pilih setelan dengan warna-warna itu, baru tambahkan warna cerah atau terang sebagai pelengkap. Warna-warna yang pantang untuk dipadukan antara lain coklat dengan biru, ungu dengan merah.
e.  Sepatu dan tas merupakan pelengkap yang pasti diperlukan untuk bekerja.
·         Memiliki minimal dua pasang sepatu kerja, warna hitam dan coklat tua. Untuk wanita, sepatu warna krem sedikit kecoklatan (beige) juga bisa digunakan.
·         Pilih bahan dari kulit agar ahan lama, nyaman dipakai, dan tamilannya cukup baik.
·         Untuk wanita, tinggi hak sepatu yang baik kira-kira 1,5-2 inci dan jangan menyulitkan kita berjalan.
·         Sepatu mesti bersih dan warnanya tidak kusam. Dalam petemuan dengan klien atau acara formal lainnya, jangan kedapatan kalian lepas sepatu.
·         Selain itu, memlih tas kerja berwarna netral seperti hitam, coklat, atau krem kecoklatan (beige) agar mudah dipadu padankan dengan beragam warna pakaian.
f.  Kalau kita dengan rekan kerja lain mewakili perusahaan untu suatu aktivitas, janganlupa untuk menjaga agar penampilan tim kita tampak serasi. Misalnya, seperti apakah mau bergaya busana formal atau semi formal, apakah akan berkemeja lengan panjang atau lengan pendek, apakah akan mengenakan dasi atau tidak.

2.    Yang harus dihindari
Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari di lingkungan kerja formal dalam pemilihan pakaian.
a.  Pakaian
Hindarilah jeans, T-shirt, busana berbahan tipis atau ketat, rok yang terlalu pendek, busana luar yang tidak berlengan, hanya berkerah halter atau bertali pundak, baju atau blus luar model “kemben”, legging, celana ¾ , celana berbahan spandex, celana hipster dengan blus yang terlalu pendek.
b.  Motif atau corak pada pakaian
Hindarilah kata-kata, logo, atau gambar yang potensial memancing rasa antipati.
c.  Alas kaki
Hindari sepatu sandal atau sepatu tali terbukka, boot, sepatu olahraga, selop.
d.  Perhiasan
Hindari body piercing, cincin yang terlalu banyak, jam tangan yang kelonggaran, gelang yang bergemerincing, anting panjang.
e.  Riasan
Hindari eyeshadow biru, cat kuku bercorak atau dengan glitter.
f.  Wewangian (parfum, hair spray)
Hindari wewangian yang baunya terlalu kuat. Jangan lupa, mungkin saja rekan atau konsumen kalian punya alergi terhadap bau yang menyengat.

       Namun demikian ada juga lingkungan kerja yang ingin memberi ciri khas tertentu sehingga aturan di atas tidak lagi mengikat, misalnya perusahaan periklanan dan creative agency yang barangkali ingin memunculkan kesan dinamis dengan gaya busana yang cenderung informal.
       Mode selalu berubah, bisa jadi standar busana kantor juga berubah. Oleh karena itu, kembangkan terus kepekaan kalian dalam berpakaian. Kunjungi toko-toko yang menjual pakaian kerja dan perhatikan busana yang digunakan pada manekin. Jangan lupa, tanyakan pada atasan atau Bagian SDM perusahaan kalian, seperti apa tata ara berpakaian yang dikehendaki perusahaan.

Sumber :
Melakasanakan Pelayanan prima (Service Excellent).Bekasi:PT GALAXY PUSPA MEGA,2009

No comments:

Post a Comment