Terbentuknya VOC
Keberhasilan ekspedisi-ekspedisi Belanda dalam
mengadakan perdagangan rempah-rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang
lainnya untuk berdagang ke Nusantara. Diantara mereka terjadi
persaingan.Disamping itu mereka harus harus menghadapi persaingan dengan
Portugis,Spanyol dan Inggris.Akibatnya mereka saling menderita kerugian,lebih
lebih dengan sering terjadinya perampokan perampokan oleh bajak laut. Atas
prakarsa dari 2 orang tokoh Belanda yaitu Pangeran Maurits dan Johan van Olden
Barnevelt pada tahun 1602 kongsi-kongsi dagang Belanda dipersatukan menjadi
sebuah kongsi dagang besar yang diberinama VOC (Verenigde Oost Indesche
Compagnie ) atau ‘Persekutuan Maskapai Perdagangan Hindia Timur’, pengurus pusat VOC terdiri dari 17 orang.
Pada tahun 1602 VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai oleh
Francois Witter .
Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan
menjadi penguasa wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan
perpecahan di antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit.
Satu-satunya yang tidak terpengaruh adalah Timor Portugis, yang tetap dikuasai
Portugal hingga 1975 ketika berintegrasi menjadi provinsi Indonesia bernama Timor
Timur. Belanda menguasai Indonesia selama hampir 350 tahun, kecuali untuk suatu
masa pendek di mana sebagian kecil dari Indonesia dikuasai Britania setelah
Perang Jawa Britania-Belanda dan masa penjajahan Jepang pada masa Perang Dunia
II. Sewaktu menjajah Indonesia, Belanda mengembangkan Hindia-Belanda menjadi
salah satu kekuasaan kolonial terkaya di dunia. 350 tahun penjajahan Belanda
bagi sebagian orang adalah mitos belaka karena wilayah Aceh baru ditaklukkan
kemudian setelah Belanda mendekati kebangkrutannya.
Pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai
secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama
Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische
Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan
aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602.
Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya
terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui
penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan
penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba
berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan
Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh
atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan
pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di
perkebunan pala. VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa
ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram
dan Banten.
Tujuan Dibentuknya VOC
1. Menghindari
persaingan tidak sehat diantara sesama pedagang Belanda untuk keuntungan maksimal.
2. Memperkuat
posisi Belanda dalam menghadapi persaingan,baik dengan bangsa-bangsa Eropa
lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3. Membantu
dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol.
Hak – Hak Istimewa VOC
Agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa VOC diberi hak-hak istimewa (Hak
Oktroi) oleh pemerintah Belanda :
-
Memonopoli perdagangan
-
Mencetak dan
mengedarkan uang
-
Mengangkat dan
memperhentikan pegawai
-
Mengadakan perjanjian
dengan raja-raja
-
Memiliki tentara untuk
mempertahankan diri
-
Mendirikan benteng
-
Menyatakan perang dan
damai
-
Mengangkat dan
memberhentikan penguasa-penguasa setempat.
Politik
Perdagangan Dan Kebijakan Pemerintahan VOC
Peraturan-peraturan
yg ditetapkan VOC dalam melaksanakan monopoli perdagangan antara lain:
a. Verplichte
Laverantie : Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yg telah ditetapkan oleh VOC,dan melarang
rakyat menjual hasil buminya selain kepada VOC.
b. Contingenten
: Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar
pajak berupa hasil bumi.
c. Peraturan
tentang ketentuan areal dan jumlah
tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.
d. Ekstirpasi:
Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah- rempah agar tidak terjadi over
produksi yg dapat menyebabkan harga rempah-rempah merosot.
e. Pelayaran
Hongi : Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu perang) untuk mengawasi
pelaksanaan monopoli perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.
Beberapa
gubernur jendral VOC yang dianggap berhasil dalam mengembangkan usaha dagang
dan kolonisasi VOC di Nusantara antara lain :
1. Jan
Pieterzoon Coen (1619-1629)
Dikenal sebagai peletak dasar imperialisme
Belanda di Nusantara.Ia dikenal pula dengan rencana kolonisasinya dengan
memindahkan orang-orang Belanda bersama keluarganya ke Indonesia.
2. Antonio
Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil memperluas kekuasaan
VOC ke Malaka pada tahun 1641,Ia juga mengirimkan misi pelayaran yang dipimpin Abel Tasman ke
Australia,Tasmania,Selandia baru.
3. Joan
Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC
ke Semarang Padang dan Menado.
4. Cornelis
Speeldman (1681-1684)
Ia menghadapi perlawanan didaerah dan tidak
berhasil mengalahkan Sultan Agung,Trunojoyo dan Sultan Ageng Tirtayasa.
Sistem Birokrasi VOC
Guna memerintah wilayah-wilayah di Nusantara VOC
mengangkat seorang gubernur jendral yg
Dibantu oleh 4 orang yg disebut Raad van Indie (dewan India).
Dibawah gubernur jendral diangkat beberapa gubernur
yang memimpin suatu daerah.dibawah gubernur terdapat beberapa Residen yang
di-bantu oleh Asisten Residen,pemerintahan dibawahnya lagi diserahkan pada
pemerintahan tradisional,seperti Raja dan Bupati.VOC menerapkan sistem
pemerintahan tidak langsung (Indirect rule) dengan memanfaatkan sistem
Feodalisme.
Kemunduran VOC
Kemunduran
dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad ke-18 disebabkan oleh :
1. Banyak
korupsi yg dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC.
2. Anggaran
pegawai terlalu besar sebagai akibat makin luasnya wilayah kekuasaan VOC.
3. Biaya
perang untuk memadamkan perlawanan rakyat terlalu besar.
4. Persaingan
dengan konsi dagang negara lain,misalnya dengan EIC milik Inggris.
5. Hutang
VOC yang sangat besar.
6. Pemberian
deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran
7. Berkembangnya
faham Liberalisme sehingga monopoli perdaganganyg diterapkan VOC tidak sesuai
lagi untuk diteruskan.
8. Pendudukan
Perancis terhadap negara Belanda pada tahun
1795.
VOC Dibubarkan
Pada tahun 1795 dibentuk panitia pembubaran VOC dan
hak-hak istimewa VOC dihapus Pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan
dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden.Selanjutnya semua hutang dan
kekayaan VOC diambil alih oleh Pemerintah Kerajaan Belanda.
Referensi
:
No comments:
Post a Comment