Melihat kondisi pembangunan ekonomi Indonesia selama pemerintahan orde baru
(sebelum krisis 1997) dapat dikatakan bahwa Indonesia telah mengalami suatu
proses pembangunan ekonomi yang spektakuler, paling tidak pada tingkat makro.
Dua di antaranya yang umum digunakan adalah tingkat PN per kapita dan laju
pertumbuhan PDB per tahun.
Resensi ekonomi dunia yang terutama disebabkan oleh rendahnya laju pertumbuhan
PDB atau PN di NM, yang secara bersama mendominasi perdagangan dunia, mengakibatkan lemahnya permintaan dunia terhadap barang-barang ekspor dari Indonesia, yang selanjutnya dapat menyebabkan defisit saldo neraca perdagangan.
Pada awalnya, salah satu factor penting yang menyebabkan merosotnya kegiatan
invertasi di dalam negeri selama masa krisis, seperti juga di negara-negara
Asia lain yang terkena krisis (Korea Selatan dan Thailand), adalah karena
kerugian besar yang di alami oleh banyak perusahaan swasta akibat depresiasi
rupiah yang besar, sementara uang luar negerinya dalam mata uang dolas AS tidak
dilindungi (hedging) sebelumnya dengan kurs tertentu di pasar berjangka waktu
ke depan (forward).
Referensi :
-
http://pertumbuhanekonomiindonesia-indra.blogspot.com/2010/11/pertumbuhan-ekonomiperubahan-struktur.html
No comments:
Post a Comment