Wednesday, April 29, 2015

Penyebab dan Dampak Kemiskinan



Kemiskinan memang suatu masalah yang kompleks. Ia tidak berdiri sendiri, banyak faktor yangmempengaruhi dan menyebabkannya terjadi. Ada fafktor internal yang disebabkan oleh dirinyasendiri, ada juga yang datang dari luar, seperti lingkungan, pemerintahan, keadaanperekonomian secara umum, kebijakan pemerintah yang tidak berpihak dan banyak hal lainnya.Namun setidaknya kemiskinan muncul karena perbedaan kemampuan, perbedaan sumberdayadan perbedaan kesempatan (Maipita, 2013).Dalam konteks negara kesatuan Republik Indonesia, telah diatur dengan tegas dalamUndang-Undang Dasar tahun 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara olehnegara. Meskipun dalam prakteknya masih dapat diperdebatkan apakah Indonesia selama initelah melaksanakan amanat Undang-Udang Dasarnya sendiri atau justru melanggarnya (dalamarti belum mampu melaksanakan sepenuhnya).

Penyebab Kemiskinan

Secara umum, penyebab kemiskinan dapat dibagi kedalam empat mazhab (Spicker, 2002),yaitu: Pertama, Individual explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan cenderungdiakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu sendiri. Karakteristik yang dimaksud sepertimalas dan kurang sungguh-sungguh dalam segala hal, termasuk dalam bekerja.Mereka juga sering salah dalam memilih, termasuk memilih pekerjaan, memilih jalan hidup,memilih tempat tinggal, memilih sekolah dan lainnya. Gagal, sebahagian orang miskin bukankarena tidak pernah memiliki kesempatan, namun ia gagal menjalani dengan baik kesempatantersebut. Seseorang yang sudah bekerja namun karena sesuatu hal akhirnya ia diberhentikan(PHK) dan selanjutnya menjadi miskin.Ada juga yang sebelumnya telah memiliki usaha yang baik, namun gagal dan bangkrut,akhirnya menjadi miskin. Sebahagian lagi pernah memperoleh kesempatan mengikutipendidikan yang lebih tinggi, namun gagal menyelesaikannya, drop out dan akhirnya menjadimiskin. Tidak jarang juga terlihat bahwa seseorang menjadi miskin karena memiliki cacatbawaan.Dengan keterbatasannya itu ia tidak mampu bekerja dengan baik, bersaing dengan yang lebihsehat dan memiliki kesempatan yang lebih sedikit dalam berbagai hal yang dapat menentukankondisi ekonomi hidupnya.

Kedua, Familial explanation, mazhab ini berpendapat bahwa kemiskinan lebih disebabkan olehfaktor keturunan. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah telah membawa dia kedalamkemiskinan. Akibatnya ia juga tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepadaanaknya, sehingga anaknya juga akan jatuh pada kemiskinan. Demikian secara terus menerusdan turun temurun.

Ketiga, Subcultural explanation, menurut mazhab ini bahwa kemiskinan dapat disebabkan oleh kultur, kebiasaan, adat-istiadat, atau akibat karakteristik perilaku lingkungan. Misalnya,kebiasaan yang bekerja adalah kaum perempuan, kebiasaan yang enggan untuk bekerja kerasdan menerima apa adanya, keyakinan bahwa mengabdi kepada para raja atau orang terhormatmeski tidak diberi bayaran dan berakibat pada kemiskinan. Terkadang orang seperti ini justerutidak merasa miskin karena sudah terbiasa dan memang kulturnya yang membuat demikian.
Keempat, Structural explanations, mazhab ini menganggap bahwa kemiskinan timbul akibatdari ketidakseimbangan, perbedaan status yang dibuat oleh adat istiadat, kebijakan, dan aturanlain menimbulkan perbedaan hak untuk bekerja, sekolah dan lainnya hingga menimbulkankemiskinan di antara mereka yang statusnya rendah dan hak nya terbatas. Kemiskinan yang disebabkan oleh dampak kebijakan pemerintah, atau kebijakan yang tidakberpihak pada kaummiskin juga masuk ke dalam mazhab ini, sehingga kemiskinan yang timbulitu sering disebut dengan kemiskinan struktural.

Kemiskinan tidak hanya terdapat di desa, namun juga di kota. Kemiskinan di desa terutamadisebabkan oleh faktor-faktor antara lain:
1.      Ketidakberdayaan. Kondisi ini muncul karena kurangnya lapangan kerja, rendahnya hargaproduk yang dihasilkan mereka, dan tingginya biaya pendidikan,
2.      Keterkucilan, rendahnya tingkat pendidikan, kurangnya keahlian, sulitnya transportasi, sertaketiadaan akses terhadap kredit menyebabkan mereka terkucil dan menjadi miskin,
3.      Kemiskinan materi, kondisi ini diakibatkan kurangnya modal, dan minimnya lahan   pertanianyang dimiliki menyebabkan penghasilan mereka relatif rendah,
4.      Kerentanan, sulitnya mendapatkan pekerjaan, pekerjaan musiman, dan bencana alam,membuat mereka menjadi rentan dan miskin,
5.      Sikap, sikap yang menerima apa adanya dan kurang termotivasi untuk bekerja kerasmembuat mereka menjadi miskin.

Kemiskinan di kota pada dasarnya disebabkan oleh faktor-faktor yang sama dengan di desa,yang berbeda adalah penyebab dari faktor-faktor tersebut, misalnya faktor ketidakberdayaan dikota cendrung disebabkan oleh kurangnya lapangan kerja, dan tingginya biaya hidup.
Kemiskinan dapat juga disebabkan oleh:
1.      Rendahnya kualitas angkatan kerja,
2.      Akses yang sulit dan terbatas terhadap kepemilikan modal,
3.      Rendahnya tingkat penguasaan teknologi,
4.      Penggunaan sumberdaya yang tidak efisien,
5.      Pertumbuhan penduduk yang tinggi (Sharp et al, 2000).

Selain dari berbagai pendapat di atas, kemiskinan secara umum disebabkan oleh dua faktor,yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang datang dari dalam diri orang miskin, seperti sikap yangmenerima apa adanya, tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, dan kondisi fisik yangkurang sempurna. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri si miskin,seperti keterkucilan karena akses yang terbatas, kurangnya lapangan kerja, ketiadaankesempatan, sumberdaya alam yang terbatas, kebijakan yang tidak berpihak dan lainnya.Sebahagian besar faktor yang menyebabkan orang miskin adalah faktor eksternal.

Beberapa faktor penyebab kemiskinan lainnya adalah pertumbuhan ekonomi lokal dan globalyang rendah, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan stabilitas politik yang tidak kondusif.


Peran Pemerintah
Dalam suatu negara, peran pemerintah sangat menentukan, baik dalam membuat masyarakatmenjadi miskin, maupun keluar dari kemiskinan. Kebijakan yang kurang tepat danketidakpberpihakan terhadap masyarakat miskin akan menciptakan kemiskinan yang lebihbanyak dan lebih dalam. Sebagai contoh, ijin yang diberikan pemerintah kepada pengusaha untuk membukaperkebunan besar, terkadang menimbulkan kemiskinan. Hutan yang dibabat dan dijadikankebun sawit, dapat membuat keringnya sungai dan irigasi.Akibatnya sawah dan kolam telah kering, masyarakat tidak dapat lagi menanam padi. Akhirnyamereka terpaksa menjadi buruh harian kebun (bila diterima) yang sesungguhnya mereka tidakpunya keahlian dibidang itu. Mereka tidak dapat lagi menyekolahkan anaknya dan akhirnyaterperangkap dalam kemiskinan.Kebijakan pemerintah membolehkan super market dan pasar modren masuk hingga ke tingkatkecamatan juga akan berdampak terhadap pasar tradisional yang sebahagian besar dikelolaoleh masyarakat kelas bawah. Kebijakan yang berpihak pada pasar bebas dan kurang pedulidengan kesiapan para petaninya sendiri tentu akan berdampak pada penurunan kesejahteraanmasyarakat dan akhirnya berujung pada kemiskinan. Harga barang kebutuhan pokok yang berfluktuasi bahkan cenderung naik, besarnya biayapendidikan dan kesehatan, distribusi pendapatan yang tidak merata, pembangunan yangtimpang dan hanya berpusat di pulau jawan dan kota serta banyak kebijakan lainnya yangkurang berpihak, akan dapat menambah rentannya kondisi masyarakat

Referensi :

No comments:

Post a Comment