Wednesday, January 28, 2015

MAJAS (Majas Sindiran dan Majas Penegasan)



Menurut KBBI, majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jelan menyamakan dengan sesuatu yang lain. Sedangkan menurut Prof. Dr. H. G. Tarigan, majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Unsur kebahasaan antara lain pilih kata, frasa, klausa, dan kalimat.
Majas dapat dikelompokan menjadi lima, yaitu :
1. Majas sindiran
2. Majas penegasan
3. Majas pertautan
4. Majas pertentangan
5. Majas perbandingan

1. Majas Sindiran
a.    Ironi
Ironi adalah majas sindiran berupa kata-kata yang bertentanga dengan yang dimaksud.
Contoh :
·         Santun sekali ucapanmu, apa tidak ada yng lebih kasar?
Maksud : Ucapannya terlalu kasar, tidak santun
·         Rajin benar kamu, siang-siang begini masih tidur!
Maksud : Dia malas karena sudah siang masih tidur
b.    Sinisme
Sinisme merupakan majas sindiran yang lebih kasar dari ironi.
Contoh :
·         Dasar, kalau bicara tanpa perhitungan!
·         Kamu itu memang perut karet, makanan apapun ludes!
c.    Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang sangat kasar, tak layak diucapkan, tidak sopan, menyakitkan telinga.
Contoh :
·         Kamu itu tak ubahnya musang berbulu domba!
·         Hai, pergi kamu, bangsat!

2. Majas Penegasan
a.    Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menambahkan keterangan atau kata yang sudah jelas sehingga terkesan berlebihan.
Contoh :
·         Mereka naik ke atas bukit sambil bernyanyi riang
·         Air matanya membanjiri pipi
b.    Repetisi
Repetisi adalah majas yang mengulang-ulang kata dalam kalimat untuk menegaskan maksud.
Contoh :
·         Sekali merdeka, tetap merdeka!
·         Benar, sungguh benar itu pencurinya!
c.    Pararelisme
Pararelisme merupkan majas yang meggunakan kata-kata secara berulang-ulang. Jika yang di ulang kata di awal kalimat dinamakan anafora sedangkan di akhir kalimat dinamakan epifora.
Contoh :
·         Anafora
Kucari kau dalam toko
Kucari kau karena aku cemas
Kucari kau karena aku sayang
Kucari kau karena kaya mesti digayang
·         Epifora
Baru ku mengerti indahmu, karena ku cinta dirimu
Ku marah dengan kelakuan nakalmu, karena ku cinta dirimu
Kini ku cemaskan dirimu, karena ku cinta dirimu
d.    Tautologi
Tautologi adalah majas yang mengulang suatu hal agar maknanya lebih mendalam. Majas tautologi biasanya menggunakan kata yang bersinonim.
Contoh :
·         Mereka riang gembira mendengar hasil ujiannya sangat bagus
·         Sebagai shabat kita haus bisa hidup rukun, akur, dan bersaudara
e.    Klimaks
Klimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, makin lama makin meningkat (naik).
Contoh :
·         Pada mulanya ia mengeluh, kemudian merintih, lalu menangis, akhirnya menjerit kesakitan
·         Jangankan seribu atau sepuluh ribu, seratus ribu pun akan kubeli
f.    Antiklimaks
Antiklimaks merupakan majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut, makin lama makin menurun (lemah).
Contoh :
·         Mulai dari mobil, motor, becak sampai sepeda harus mingikuti aturan berlalu lintas
·         Mulai dari ayah, anak, cucu sampai cicit mengikuti lomba jalan santai
g.    Koreksio
Majas koreksio dipakai untuk menarik perhatian dengan cara meralat kesalahan yang sebenarnya di sengaja.
Contoh :
·         Dia itu pamanku, oh, bukan, maksudku ia itu bapakku
·         Ibu ada Pasar Minggu, oh, bukan, ia ada di Pasar Senen
h.    Preterito
Majas preterito digunakan untuk menarik perhatian dengan menyembunyikan sesuatu yang seolah-olah dirahasiakan.
Contoh :
·         Saya tidak akan membuka rahasianya kalau sebenarnya ia anggota motor
·         Jangan kamu beritahuan siapa-siapa kalau saya tadi tidak mengikuti acara pembukaan raker
i.      Enumerasio
Enumerasio adalah majas majas di mana setiap keadaan atau suasana dilukiskan secara terpisah-pisah agar keadaan lebih terang, bergerak, dan hidup.
Contoh :
·         Awan tebal bergerak. Angin bertiup kencang. Lambat laun hujan turun. Petir seperti membeleh lembah itu.
·         Udara sangan panas. Terik matahari menyengat tubuh. Keringant tubuhku mulai mengucur. Letih rasanya kerja hari ini.
j.     Eksklamasio
Eksklamasio adalah majas yang menggunakan kata seru sebagai penegas.
Contoh :
·         Wah, indah sekali pemandangannya!
·         Aduhai, cantik sekali engkau malam ini!
k.    Asindenton
Asindenton adalah majas yang menyebutkan beberapa hal secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.
Contoh :
·         Kepala sekolah, guru, pegawai TU, siswa harus mengikuti upacara bendera
·         Bumi, buan, bintang-bintang, merupakan ciptaan Tuhan
l.      Polisindenton
Polisindenton adalah majas yang mempergunakan banyak kata penghubung dalam sebuah kalimat.
Contoh :
·         Ia benar-benar lupa dengan rumah dan ladangnya, istri dan anak-anaknya, hak dan kewajibannya
·         Setelah ia pulang, maka ia mengambil buku dan sepeda, lalu menjenguk neneknya di kampung

No comments:

Post a Comment