Tuesday, November 18, 2014

PENGANTAR BISNIS (Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia, Fungsi Manajerial dan Oprasional, Tujuan Training bagi Karyawan, dan Faktor Kompensasi Karyawan)

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
   Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai proses penggajian, pengembangan, motivasi, dan evaluasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan. Merbagai kebijaksanaannya, prosedur, dan program didesain untuk menciptakan kesesuainan antara pekerjaan dan orang yang mengerjakannya. Tujuan pendekataan in adalah untuk memenuhi sebanyak mungkin kebutuhan dan mengembangkan kecakapan personil perusahhan agar tercapai peningkatan efisiensi, dan untuk mengetahui kualitas karyawan yang mampu memenuhi tujuan perusahaan. Pendekataan daya manusia sering kali berupa program untuk mengembangkan minat dan bakat karyawan.

Fungsi Manajerial dan Oprasional dari MSDM
        Sudah merupakan tugas manajemen sumber daya manusia untuk mengelola manusia seefektif mungkin, agar diperoleh suatu satuan sumber daya manusia yang merasa puas dan memuaskan. Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber daya manusia. Adapun fungsi Manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen umum, yaitu:
A.  Fungsi Manajerial
1.     Perencanaan (Planning )
Semua orang memahami bahwa perencanaan adalah bagian terpenting, dan oleh karena itu menyita waktu banyak dalam proses manajemen. Untuk manajer sumber daya manusia,  perencanaan berarti penentuan program karyawan (sumber daya manusia) dalam rangka membantu tercapainya sasaran atau tujuan organisasi itu. Dengan kata lain mengatur orang-orang yang dapat menangani tugas-tugas yang dibebankan kepada masing-masing orang dalam rangka mencapai tugas organisasi yang telah direncanakan.
2.    Pengorganisasian (Organizing )
Apabila serangkaian kegiatan telah disusun dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka untuk pelaksanaan atau implementasi kegiatan tersebut harus diorganisasikan. Organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan secara efektif, oleh sebab itu dalam fungsi organisasi harus terlihat pembagian tugas dan tanggung jawab orang-orang atau karyawan yang akan melakukan kegiatan masing-masing.
3.    Pengarahan (Directing )
Untuk melakukan kegiatan yang telah direncanakan, dan agar kegiatan tersebut dapat  berjalan dengan efektif maka diperlukan adanya arahan (directing ) dari manajer. Dalam suatu organisasi yang besar biasanya pengarahan tidak mungkin dilakukan oleh manajer itu sendiri, melainkan didelegasikan kepada orang lain yang diberi wewenang untuk itu.
4.    Pengendalian (Controlling )
Fungsi pengendalian adalah untuk mengatur kegiatan, agar kegiatan-kegiatan organisasi itu diharapkan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Di samping itu pengendalian juga dimaksudkan untuk mencari jalan ke luar atau pemecahan apabila terjadi hambatan pelaksanaan kegiatan.

B.  Operasional
1.     Pengadaan Tenaga Kerja atau Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment)
Jika dilihat dari fungsi rekruitmen, seorang manajer sumber daya manusia akan bertujuan untuk memperoleh jenis dan jumlah tenaga atau sumber daya manusia yang tepat, sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja yang bersangkutan. Penentuan sumber daya manusia yang akan dipilih harus benar-benar yang diperlukan, bukan karena ada tenaga tersedia. Oleh sebab itu system rekruitmen yang mencakup seleksi harus terlebih dahulu dikembangkan secara matang.
2.    Pengembangan (development )
Dengan adanya tenaga atau sumber daya, yang telah diperoleh suatu organisasi, maka  perlu diadakan pengembangan tenaga sampai pada taraf tertentu sesuai dengan pengembangan organisasi itu. Pengembangan sumber daya ini penting, searah dengan pengembangan organisasi. Apabila organisasi itu ingin berkembang maka seyogianya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan
3.    Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah merupakan fungsi manajemen yang sangat penting. Melalui fungsi ini organisasi memberikan balas jasa yang memadai dan layak kepada karyawan. Hal ini wajar karena karyawan sebagai sumber daya manusia organisasi tersebut telah memberikan jasanya yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dari hasil-hasil penelitian, meskipun kompensasi bukan hanya berupa materi atau uang, namun bentuk gaji sangat penting untuk meningkatkan hasil kerja.
4.    Pengintegrasian (integration)
Integrasi adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk rekonsiliasi kepentingan-kepentingan karyawan dalam suatu organiasasi. Telah di sadari bersama bahwa dalam  pelaksanaan kegiatan organisasi sering terjadi benturan kepentingan di antara karyawan atau antara karyawan dengan manajer. Untuk itulah pentingnya fungsi integrasi ini agar diperoleh kesepakatan kembali dalam pelaksanaan kegiatan organisas
5.    Pemeliharaan (maintenance)
Kemampuan-kemampuan atau keahlian (skill) dari sumber daya manusia yang telah dimiliki oleh suatu organisasi perlu dipelihara (maintenance). Karena kemampuan tersebut adalah merupakan asset yang penting bagi terlaksananya tugas dan tujuan organisasi. Fungsi  pemeliharaan ini termasuk juga jaminan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
6.    Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja ( separation)
Seorang karyawan tidak mungkin akan selalu bekerja pada organisasi tertentu. Pada suatu ketika paling tidak mereka harus memutuskan hubungan kerja dengan cara pensiun. Untuk itu maka tenaga kerja atau karyawan tersebut harus kembali ke masyarakat. Organisasi harus  bertanggung jawab dalam memutuskan hubungan kerja ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, dan menjamin warga masyarakat yang dikembalikan itu berada dalam keadaan yang sebaik mungkin. Seorang manajer sumber daya manusia harus melaksanakan fungsi ini dengan baik.

    Pelaksanaan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya menciptakan sumber daya manusia yang produktif mendukung tujuan organisasi, akan tetapi  juga menciptakan suatu kondisi yang lebih baik guna meningkatkan potensi dan motivasi sumber daya manusia dalam berkarya. Pelaksanaan job analysis, perencanaan sumber daya manusia, rekruitmen dan seleksi, penempatan dan pembinaan karir serta pendidikan dan pelatihan yang  baik dapat meningkatkan potensi sumber daya manusia untuk berkarya, karena telah mendapatkan bekal pengetahuan, keterampilan dan ditempatkan pada kedudukan yang tepat (the right man on the right place). Sedangkan pelaksanaan fungsi sumber daya manusia lainnya seperti kompensasi, perlindungan dan hubungan tenaga kerja yang baik akan dapat menimbulkan stimulus yang mendorong meningkatnya motivasi kerja sumber daya manusia.

Tujuan Training atau Pelatihan bagi Karyawan
         Bagian personalia yang membidangi sumber daya manusia berusaha menyesuaikan karyawan dengan pekerjaan. Meskipun demikian target tersebut tidak mudah untuk dipenuhi. Oleh karena itu perusahaan harus memberikan pelatihan karyawan untuk dapat mengerjakan peekerjaan mereka untuk dapat mengerjakan mereka dengan baik.
Seseorang yang diterima sebagai karyawan sebuah perusahan dapat dibekali pengetahuan tentang tugasnya melalui program orientasi karyawan. Program orientasi didesain untuk memperkenalkan karyawan baru dengan lingkunga kerja di perusahaan. Misalnya cara mendapatkan kartu prestasi, mengetahui jam istirahat, kebijakan tentang penggunaan telepon, tanggal gajian dan hari libur.
Setelah mengikuti pelatihan orientasi, karyawan baru itu kemudian memasuki program pelatihan formal untuk karyawan. Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan. Program pelatihan dikembangkan dengan cermat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Program pelatihan didesain setelah tujuan ditetapkan terlebih dahulu, meliputi materi yang diberikan dan informasi yang disampaikan kepada peserta pelatihan. Cara paling efektif dalam pelatihan ini adalah dengan memberi kesempatan kepada peerta untuk menerapkan kecakapan yang mungkin diberlakukan dalam melaksanakan pekerjaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kompensasi Karyawan
      Kompensasi atau imbalan kerja, yang meliputi gaji dan tunjangan, berhubungan erat dengan evaluasi prestasi. Karyawan yang melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik cenderung memperoleh kenaikan kompensasi yang lebih besar. Pembayaran kompensasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal.
1.  Pengaruh Internal : Evaluasi Pekerjaan
Upah, gaji, dan tunjangan mencerminkan erapa penting arti suatu pekerjaan. Tugas atau pekerjaan yang dipandang penting oleh manajemen diberikan tingkat kompensasiyang lebih tinggi. Demikian pula pekerjaan-pekerjaan yang meskipun berbeda tetapi mempunyai tingkatan arti yang sama diberikan imbalan yang setara.
Untuk menetapkan upah dan gaji perusahaan dapat menggunakan evakuasi pekerjaa, suatu perbandingan pekerjaan yang sistematis berdasarkan keterampilan yang diperlukan, tanggung jawab, dan pengalaman. Setiap evaluasi terdiri dari tiga tahapaan :
a.    Analisis pekerjaan menyeluruh.
b. Identifikasi atas faktor-faktor yang dapat diberi imbalan, meliputi pengetahuan, pelatihan khusus, tingkat kesulitan pekerjaan, kemampuan mengatasi persoalan,dan penggunaan perlengkapan.
c.    Pemilihan metode evaluasi pekerjaan menurut faktor yag dapat diberi imnalan.

2.  Pengaruh Eksternal : Kompensasi Kompetitif
       Untuk menetapkan besarnya jumlah kompensasi untuk karyawan, suatu perusahaan harus memperhatikan ketentuan kompensasi yang diterapkan oleh pesaing atau perusahan lain. Jika perusahaan lain membayar lebih tinggi, orang akan cenderung untuk bekerja di perusahhan tersebut. Banyak perusahaan besar yang melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat gaji perusahaan lain.
Manajemen dapat menetapkan gaji lebih tinggi atau lebih rendahdaripada tingkat gaji yang berlaku. Pada umumnya perusahaan mencoba untuk menawarkan upah dan gaji yang kompetitif dalm suatu wilayah geografi atau suatu industri.

Referensi:
Buku Pengantar Bisnis Modern karya Mahmud Machfoedz;Penerbit Andi

No comments:

Post a Comment