Definisi Organisasi
Organisasi ialah sebuah kelompok yang terdiri dari 2 atau lebih
orang yang bekerja bersama-saam dalam suatu bentuk yang ditetapkan untuk
mencapai sejumlah tujuan . Sebuah toko kelontonh yang dimiliki dan dioperasikan
oleh sepasang suami isteri dapat disebut organisasi.
Seorang pembuat boneka
memperkerjakan orang lain untuk membantu usahanya dan kemudian membagi tugas
kepdada masing-masig orang. Setiap oraang yang melaporkan pekerjaanya kepada
orang tertentu yang ditunjuk di sebut pengorganisasian(organizing). Setelah
organisasi dilakukan ,perusahaan memerlukan struktur organisasi,pola organisasi
yang meliputi pembagian posisi dalam organisasi dan hubungan diantara
posisi-posisi tersebut.
Struktur Organisasi Matriks
Struktur matriks ialah
struktur organisasi yang memadukan garis wewenang vertikal dan horizontal .
Struktur matriks terjadi ketika pembentukan departemen prouk di tindihkan pada
organisasi yang membentuk departemennya dilakukan seecara fungsional. Dalam
organisasi matriks,wewenangdi delegasikan baik kebawah mauppun mendatar.
Struktur matriks pada umumnya berkembang melalui 4 tahap. Mula-mula perusahaan
diorganisasikan semata-mata sebai sebuah stuktur fungsional. Kemudian sebuah
kelomppok kecil antar departemen dibentuk untuk diperkerjakan pada proyek
ppenting tertentu. Selanjutnya dibentuk lebih banyak kelmpok lagi dan menjadi
bagian perusahaan yang penting dan integral. Terakhir,perusaahan menjadi
matriks yang mapan. Dalam matriks mapan,mager proyek dan manager fungsional
mempunyai wewenang yang sama. Sementara karyawan pindah dari satu kelompok ke
kelompok lain tanpa terikat pada departemen fungsional tertentu.
Akhirnya,aktivitas tim proyek menjadi fokus utama perusaahaan.
Kelebihan
• Mendorong penggunaan
orang secara fleksibel
• Mengoptimalkan
penggunaan sumber daya keahlian yang dimiliki
• Menumbuhkan koordinasi
dan integrasi yang kohesif
Relevan untuk Situasi:
• Dorongan untuk mendistribusikan dan membagi
sumber daya/kapabilitas
• Fokus pada dual perspectives : keahlian
fungsional dan keandalan output
Kekurangan
• Berpeluang menumbuhkan
role ambiguity
• Tanpa keseimbangan
wewenang antara manajer fungsional dengaanoutput-based
coordinator, kinerja akan terganggu
• Memberi kesempatan bagi inkonsistensi
permintaan antara fungsional dan
output-based people.
Organisasi Formal dan Informal
Organisasi formal
Organisasi formal merupakan
sistem tugs ,hubungan wewenang,tnggung jawb,dan pertanggung jawaban yang
dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal ini dibuat
untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi
perilaku pekerja. Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap(relevan)
yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Pada
saat yang sama ,tentunya,pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang iyu menjadi
bagian dari tugas yang lebih besar yang harus diselesaikan secara keseluruhan
oleh perusahaan.
Organisasi formal merupakan
bagian yng dapat dilihat pada bagab organisasi sedangkankan organisasi informal
tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan organisasi
formal ialah:
1. Wewenang
2. Tanggung jawab
3. Pertangung jawababn
4. Delegasi
5. Dan koordinasi
Organisasi Informal
Organisasi informal ialah
suatu jariingan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas
dasar hubungan wewenag formal. Organisasi formal selalu ada di setiap
organisasi,keberadaanya tidak direncanakan,terjadi atas dasar keakraban ddan
hubungan-hubunngan baik menyangkut bidang pekerjaan atau tidak.
Organisasi informal terjadi
dalam semua perusaahaan karena adanya interaksi manusia dan orang akan selalu
berinteraksi serta membentuk keakraban. Pada manager sering mengkehendaki untuk
menjauhkan organisasi informal. Hal ini dapat bertentangan dengan
perintah-perintah formal,mendapatkan cara-cara yang tidak dapat diterima dalam
pelaksanaan tugas ,atau dapat menimbulkan perubahan –perubahan dari apa yang
sedang dilaksankan.
Organisasi informal tidak
selalu menyebabkan jeleknya pelaksaan kerja. Kadang-kadang organisasi informal
justru merupakan cara terbaik untuk memberi informasi yang diperlukan bagi
pelaksanaa tugas.
Sentralisasi vs Desentralisasi pada Organisasi
Organisasi Disentralisir
Sebuah perusahaan yanng
mengambil kebijakan menempatakan wewenang pengambilan keputusan utama dan
pengendalian ditangan beberap eksekutuif puncak disebut organisasi managemen
yang disentralisir. Jaddi,organisasi managemen yang disentalisir merupakan
sebuah sistem yang wwenag serta pengendaliannya dipegang suatu pusat,biasanya
eksekutif puncak.
Kelebihan :
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat
dilakukan
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan
keputusan
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti
suatu rencana tindakan yang seragam
Kekurangan :
1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat ,maka
beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi
pengalaman sedkit kepada para manager muda dalam pengambilan keputusan.
Sebenarnya keputusan peting diambil oleh mager puncak.
Organisasi Didesentralisir
Manajemen yang
disentrelisasi merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada
jenjang bawah semua wewenang kecuali yang haruss dilaksanakan pada jenjang
tertinggi.
Kelebihan :
1. Adaptasi yang lebih baik terhadap keinginn
pelanggan
2. Lebih banyak pemeberdayaan pekerja
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat
4. Moral yang lebih tinggi
Kekurangan :
1. Jurangnya efisiensi
2. Sistem distribusi yang kompleks
3. Kendali manajemen puncak yang lebih sedikit
4. Kesan korporat yang lemah
Rentang Kendali
Rentang Kendali(span of control) merujuk pada jumlah
optimal bawahan yang diawasi atau yang harus diawasi oleh seoarng manager . ada
banyak faktor yang harus dipertimbangkan ketika menentukkan rentang kendali. Pada
tingkat lebih rendah dengan pekerjaan yang distandarisasi,mungkin untuk
mengimplementassikan rentang kendali yang luas(15-40 pekerja). Sebagai contoh,
seorang supervisor dapat bertanggungjawab atas 20 atau lebih pekerja yang
merakit komputr atau membersihkan bioskop. Namun, jumlah tersebut secara
bertahap menyempit ditingkat yang lebih tinggi dari organisasi karena pekerjaan
tidak begitu distandardisasikan dan lebih dibutuhkan komunikasikan secara
langsung.
Dalam bisnis zaman sekarang
rentang kendali,sangat beragam. Jumlah orang yang melapor ke seorang direktur
perusahaan dapat berkisar 1-80 orang atau lebih. Trennya adalah untuk
memperluas rentang kendali ketika organisasi mengurangi jumlah manajer tingkat
menengah dan mempekerjakan para karyawan tingkat lebih rendah ini lebih
berpendidikan dan berbakat. Itu semua dipengaruhi dalam ide pemberdayaan.
Mungkin untuk meningkatkan rentang kendali ketika para karyawan menjadi lebih
profesional,ketika teknologi informasi memungkinkan para manajer untuk menangani
lebih banyak informasi dan ketika para karyawan memegang tanggung jawab lebih
untuk manajemen diri.
Referensi:
McHugh,Nickles.Pengantar Bisnis..Jakarta:Salemba
Empat,2009.
Basu,Ibnu.Pengantar Bisnis Modern.Yogyakarta:Liberty,1988.
Machfoedz Mahmud.Pengantar Bisnis Modern.Yogyakarta:Andi
Yogyakata,2007.
No comments:
Post a Comment